Sunday, August 4, 2013

Pertemuan singkat menyisakan luka


Dering alarm jam weker ku telah bunyi berulang kali, namun aku tetap menikmati pagiku di pulau kapuk ini, tanpa ku sadari tiba-tiba aku berteriak “hah jam 7 ?” aku bangun dengan tergesa-gesa dan bergegas mandi serta bersiap-siap berangkat sekolah, ketika aku memasuki ruang makan nampak seluruh keluarga sedang menikmati sarapannya, aku menggerutu kepada mamah “Mamah, ko ga bangunin Rianti sih ? kesalku, “mamah udah bangunin kamu dari tadi sayang, tapi kamunya aja yang ga bangun-bangun” ucap mama mencoba menjelaskan, “aah kamu aja cewe ABG ga tau malu, masa jam segini baru bangun, malu tuh sama matahari “ tiba-tiba adikku dewi mengucilkanku, “ berisik kamu anak kecil, ikut campur aja” ucapku, dewi cemberut.
“Mah, pah, Rianti berangkat dulu yah ?” ucapku sambil mencium tangan kedua orangtuaku.. “iyah sayang, belajar yang bener yah” jawab mereka.
Aku berlari dengan jurus seribu bayangan karena dalam hitungan detik gerbang sekolah akan ditutup, satpam sekolah menertawakan tingkahku dan dia hanya menggelengkan kepalanya, mungkin dalam hatinya dia berpikir “ko masih ada yah anak cewe kaya gitu” -_-
Ketika aku sedang berlari tergesa-gesa menuju kelasku di lantai 2, tiba-tiba “braak.. aduh maaf aku ga sengaja” ucapku sambil membereskan buku-buku yang berserakan dan entah milik siapa, namun kemudian “iya gapapa, mungkin saya yang kurang hati-hati” sambil membawa bukunya dalam genggamanku.
Lelaki tampan dengan senyum manis di wajahnya berada di depanku, “ tampan sekali lelaki ini ” ucapku dalam hati, dengan perasaan malu dan kikuk aku meninggalkannya.
“ Rianti mau ke kantin ?” ucap rika teman sebangku ku. “ ga ah, males jajan” jawabku dengan wajah malas “ aah bilang aja lagi hemat, soalnya lagi nabung buat beli baju kan? “ejek rika, aku tertawa dan mencubit lengannya pertanda bahwa apa yang dikatakan rika benar adanya.
Aku duduk di tangga dekat kelasku bersama rika, dan tiba-tiba aku melihat lelaki itu, lelaki yang mempunyai senyum manis dan dia juga yang tadi bertabrakan denganku ketika aku buru-buru untuk masuk kelas, tak ku sadari aku terdiam dalam lamunan dan tiba-tiba rika mengagetkanku “ heh rianti, liatin siapa sih loe? Sampe ga ngedip itu mata sambil senyum-senyum lagi, lo masih waras kan ti” ? “ hah, loe kira gue udah gila apa? Ya masih waras lah “ jawabku dengan nada kesal “ terus loe dari tadi ngeliatin siapa dong ?” tanya rika dengan rasa ingin tahu “ liatin siapa aja juga boleh, Kepo banget sih loe” aku berlari sambil meninggalkan rika dan kemudian rika mengejarku.
Bel pulang SMA Tunas bangsa telah berbunyi, seluruh anak-anak kelas bersorak gembira, termasuk aku dan rika, “Ka, mau pulang bareng?” ajakku “ sebenernya sih gue mau banget pulang sama temen gue yang cantik dan baik hati ini, tapi gue hari ini dijemput, jadi ga bisa pulang bareng deh, maaf yah? “ “ ok, fine.. emang mau dijemput sama siapa sih kamu?” tanyaku, “ siapa aja juga boleh, kepo banget sih kamu sayang” jawab rika  dengan nada mempermainkanku,aku manyun dan lekas pergi meninggalkan rika.
Sesampainya di rumah, aku membuka Laptopku untuk mengerjakan tugas namun aku terfikir oleh lelaki yang tadi bertabrakan denganku, lelaki yang berparas tampan dan mempunyai senyum manis “ siapa yah dia? Ko dia bisa ganteng banget yah, senyumnya manis, tutur katanya sopan pula, aah aku pengen tau dia lebih deket”..
Gumamku di dalam kamar.
***

Keesokan harinya aku berangkat sekolah dengan Riska, dan sesampainya di kelas X2 riska masuk kelas dan aku melanjutkan perjalananku menuju kelasku tercinta X7. Tiba-tiba ketika aku masuk kelas ada kaka-kaka yang sedang mengumumkan sesuatu di kelasku, iyah salah satu dari mereka adalah lelaki tampan yang aku puja-puja, baru sebentar aku melihat lelaki tampan itu dia sudah harus keluar dari ruangan kelasku , dan karena penasaran aku bertanya kepada Indri teman sekelasku “Ndri tadi kaka-kaka itu ngasih pengumuman apa sih, terus kaka yang tadi pake jaket abu kamu tau ga namanya siapa?” ucapku penuh tanya “ kaka-kaka itu ngumumin buat yang ikutan ekskul basket nanti sepulang sekolah kumpul di aula, terus kaka yang pake jaket abu itu namanya ka Radit” jawab Indri santai.Aku tersenyum bahagia karena sekarang aku sudah tau siapa nama kaka itu. Bel masuk berbunyi dan aktifitas belajarpun dimulai, suntuk dengan pelajaran hari ini tiba-tiba aku mendengar suara yang membuat semua siswa bahagia, yaitu suara bel istirahat “horeee..” sorak gembira dari anak-anak X7
Seperti biasa di jam istirahat aku duduk di tangga dekat kelasku, namun sekarang aku duduk sendiri karena rika hari ini tidak sekolah dikarenakan sakit. Dan tiba-tiba ada seorang lelaki duduk disampingku dan berkata “boleh ikut duduk disini de?” tanya lelaki itu “ iya ka boleh” jawabku kikuk “ Ya tuhan mimpi apa aku semalam, bisi duduk bareng kaka ganteng ini” bisikku dalam hati. Lelaki itu mengawali percakapan denganku yang sedari tadi tak henti-hentinya senyum-senyum sendiri “ Adek kelas apa ?” “aku ka, aku kelas X7 ka, kalau kaka?” aku balik bertanya “kelas XI Ipa 1 de, tau kan?” “ tau dong ka, kelas XI Ipa 1 itu kan yang anak-anaknya keren-keren kan ka? Yang wali kelasnya pa ahmad ?” jawabku dengan sok tahu dan percaya diri, kemudian kaka itu tersenyum dan berkata “ bukan ade kelas XI Ipa 1 itu wali kelasnya Bu Ina, bukan pa Ahmad “ Dengan seketika muka ku berubah menjadi merah bagaikan tomat busuk “ hehe, aku salah yah ka.. hehe ” lelaki itu hanya menunjukan senyum manis dengan lesung pipitnya melihat tingkahku “oh iya de kita belum kenalan, nama kaka Radit. Nama ade siapa ?” “nama aku Rianti ka” sambil menjabat tangannya, tiba-tiba “eh dit loe disini, kirain dimana dari tadi gue nyariin eh loe malah disini godain ade kelas “ Ucap teman ka radit sambil mengajak ka radit untuk pergi “Dah, de Rianti sampe jumpa lagi “ ucap ka radit sebelum dia pergi meninggalkanku, aku hanya tersenyum dan ingin berteriak “ Aku suka ka Radit”..

***
Hari terus bergulir, Hubunganku dan ka Radit semakin dekat namun sampai saat ini ka radit belum juga mengungkapkan perasaannya, “kriiing...” suara alarmku berbunyi “ wah, gue kesiangan lagi, mampus dah mana ada ulangan kimia lagi” aku menggerutu.
Hari ini aku ke sekolah diantarkan oleh papah, karena tidak memungkinkan jika sudah sesiang ini aku harus pergi ke sekolah dengan menggunakan kendaraan umum, sesampainya di sekolah “ lho ko sepi banget ya ini sekolah, kaya kuburan gini?, wah jangan-jangan udah masuk lagi” aku berlari menuju kelasku yang berada di lantai 2, aku memasuki ruangan dan tiba-tiba “ Rianti, kamu kesiangan?” tanya wanita separuh baya dengan muka sangarnya “hehe, iya bu, semalem itu saya begadang bu buat mempersiapkan ulangan kimia ini” jelasku. “ aah jangan banyak alasan kamu, sekarang kamu tunggu di luar sampai jam pelajaran saya selesai” “tapi bu, saya mau ikut ulangan, saya mohon bu, izinkan saya ikut ulangan saya janji bu tidak akan mengulanginya lagi “ aku mencoba memohon. “baiklah, karena saya hari ini sedang baik hati maka saya akan memperbolehkan kamu ikut ulangan, tapi dengan satu syarat yaitu sepulang sekolah kamu bersihkan toilet yang ada di sekolah ini, mengerti !!” bentak ibu guru galak itu “ baiklah bu, mau gimana lagi” jawabku pasrah.
                Bel pulang telah berbunyi, semua siswa bersorak gembira tapi tidak dengan aku. Aku yang tidak boleh pulang karena harus membersihkan toilet. “Hey ti gue balik duluan yah, bersihin toiletnya yang bersih yah? Pokonya sampe cling deh tu toilet, good luck oke..” ejek ikbal, ketua murid kelasku.
Saat aku sedang membersihkan toilet, tiba-tiba ada sesuatu yang menyentuh pundaku dan saat aku tengok ke belakang “ Ka radit..!!! aku kira siapa, ngagetin aja nih kaka” omelku dengan muka manja  “oh jadi ade kecilku ini kaget yah? Maafin kaka yah ade.:) kamu ngapain bersihin toilet disini, rajin amat atau kamu lagi di hukum?” “hehe iya ka, aku lagi di hukum” jawabku malu.. “ beeuh ade kaka ko di hukum mulu yah? Pasti kasusnya sama kesiangan lagi, makanya tidurnya jangan kemaleman. Sini kaka bantuin bersihin toiletnya?” “ aduh ka, ga usah ka, nanti kaka kecapean lagi” “gapapa ko de” ka Radit tersenyum sambil mengusap kepalaku “ ya ampun, ka radit baik banget sih, kapan yah ka radit jadi pacar gue? Hemm ngarep deh gue kayanya..” batinku.

***
                Udah seminggu lebih aku ga komunikasi sama ka Radit, mungkin dia sibuk atau apalah aku pun tak tau, soalnya sms aku ga pernah di bales, aku yang sms aja ga di bales mana mungkin ka radit sms aku duluan, sempat BT aku di buatnya..:(
Weekend hari ini aku habiskan untuk bersantai-santai ria di kamarku, jam menunjukan pukul 01 siang namun aku belum juga mandi, inilah kebiasaanku di weekend ini atau faktor aku yang ga pernah mandi yang membuat ka radit menjauh dari aku? Yah, mungkin..-_-
Saat sedang asyik-asyiknya membaca novel tiba-tiba hp ku berbunyi tanda ada pesan masuk, betapa kagetnya aku ketika aku tahu ternyata ka radit yang mengirimiku pesan, “ Rianti, hari ini sibuk ga? Kalau ada waktu bisa kan anter kaka ke toko buku?” isi pesan dari ka radit, dengan sigap aku mengetik huruf demi huruf dengan kedua ibu jariku, hingga akhirnya terangkai kata-kata “ Iya ka bisa, mau jam berapa..? J “ ku kirim pesan itu kepada ka radit dan tak lama kemudian, “jam 3 ya de, nanti kaka jemput ke rumah J “ tanpa membuang waktu sedikitpun, aku langsung bergegas menuju kamar mandi dan mungkin aku akan mandi 7 kembang 7 rupa agar ka radit menjadi tertarik kepadaku..
Aku telah siap dan waktu pun sudah menunjukan jam 3 sore, kemudian terdengar suara sepeda  motor  berhenti tepat di depan rumahku, aku membuka pintu dan “hay de, udah siap” tanya ka radit “ udah ka, langsung berangkat aja yu ka” ajakku “ iya de, ayo. Kamu ko cantik banget hari ini” ka radit memujiku, dan aku hanya tertunduk malu.. J sesampainya di toko buku “ de tolong cariin novel tentang cinta yang kebanyakan disukai wanita yah” “ emang buat siapa sih ka novelnya? Ko kaya yang khusus dan spesial gitu?” “ nanti juga ade tau ko” jawab ka radit sambil pergi meninggalkanku sendirian memilih novel.  “ka, aku dapet, ini novel bagus banget, semua cewe pasti seneng banget kalau di kasih novel ini” ucapku dengan gembira “ iya yah  de? ya udah kaka mau beli yang ini deh. Makasih ya ade kecil udah bantu kaka, kamu baik deh” rayu ka Radit sambil mengacak-ngacak rambutku.
    Hari ini aku sangat lelah, dan besok aku harus mengawali aktifitasku di sekolah untuk belajar namun sebelum tidur aku sempat berfikir “ ka radit beli novel itu buat siapa yah? Atau itu novel buat aku yah makanya ka radit minta anter ke aku secara tidak langsung berarti ka radit ingin aku memilih yang aku inginkan sendiri, tapi apa mungkin? Secara kan aku sama ka radit belum kenal lama, sebulan pun belum ada, tapi bisa aja sih kan cinta itu datengnya ga diduga-duga, amin deh” aku berharap terlebih dahulu sebelum mataku mulai terpejam.

***
                Setelah upacara selesai dilaksanakan, aku masuk kelas dan seperti biasa ada waktu 15 menit untuk para siswa beristirahat setelah upacara bendera, aku mencari rika di sekitar kelas, namun batang hidungnya tak keliatan.”kemana ya tu anak? Jarang banget pergi ga bilang-bilang sama gue” gumamku dan hingga akhirnya aku putuskan untuk pergi ke kantin sendirian, saat aku sudah sampai kantin “ hey ka, loe ko kesini ga ngajak-ngajak sih?” ketika aku hendak mengeluarkan ocehanku kepada rika tiba-tiba pandanganku tertuju pada seorang lelaki yang sedang duduk berhadapan dengan Rika “ka Radit ko disini juga, sama rika lagi?” tanyaku pada ka radit, kemudian ka radit menjawab dengan tenang “oh iya ti, nih kaka mau ngenalin cewe kaka sama kamu, dia temen sebangku kamu kan, kalian pasti udah saling kenal, iya kan?” “Apa,? Terus novel itu buat Rika gitu?” “ya iyalah de, buat siapa lagi” jawab ka radit tenang tanpa perasaan bersalah. Aku pergi meninggalkan mereka sambil berkata “ selamat yah buat kalian berdua” aku lalu pergi dengan luka yang sangat mendalam dan airmata yang hampir menetes. Rasanya liat cowo yang kita suka jadian sama sahabat kita itu kaya ditusuk jarum, periiih dan nyesek banget.. L tapi mungkin ini salahku juga, aku sama ka radit belum kenal lama, aku terlalu bodoh karena terlalu singkat dan mencintai ka radit.. L sekarang aku tersadar, ka radit itu untuk rika bukan untukku. Sepertinya untuk kedepannya ketika aku menyukai lelaki lain aku harus mempunyai waktu yang lama untuk saling mengenal supaya kejadian ini tak terulang kembali.. J

2 comments: