Dering alarm jam weker ku telah bunyi berulang kali, namun aku
tetap menikmati pagiku di pulau kapuk ini, tanpa ku sadari tiba-tiba aku
berteriak “hah jam 7 ?” aku bangun dengan tergesa-gesa dan bergegas mandi serta
bersiap-siap berangkat sekolah, ketika aku memasuki ruang makan nampak seluruh
keluarga sedang menikmati sarapannya, aku menggerutu kepada mamah “Mamah, ko ga
bangunin Rianti sih ? kesalku, “mamah udah bangunin kamu dari tadi sayang, tapi
kamunya aja yang ga bangun-bangun” ucap mama mencoba menjelaskan, “aah kamu aja
cewe ABG ga tau malu, masa jam segini baru bangun, malu tuh sama matahari “
tiba-tiba adikku dewi mengucilkanku, “ berisik kamu anak kecil, ikut campur
aja” ucapku, dewi cemberut.
“Mah, pah, Rianti berangkat dulu yah
?” ucapku sambil mencium tangan kedua orangtuaku.. “iyah sayang, belajar yang
bener yah” jawab mereka.
Aku berlari dengan jurus seribu
bayangan karena dalam hitungan detik gerbang sekolah akan ditutup, satpam
sekolah menertawakan tingkahku dan dia hanya menggelengkan kepalanya, mungkin
dalam hatinya dia berpikir “ko masih ada yah anak cewe kaya gitu” -_-
Ketika aku sedang berlari tergesa-gesa
menuju kelasku di lantai 2, tiba-tiba “braak.. aduh maaf aku ga sengaja” ucapku
sambil membereskan buku-buku yang berserakan dan entah milik siapa, namun
kemudian “iya gapapa, mungkin saya yang kurang hati-hati” sambil membawa
bukunya dalam genggamanku.
Lelaki tampan dengan senyum manis di
wajahnya berada di depanku, “ tampan sekali lelaki ini ” ucapku dalam hati,
dengan perasaan malu dan kikuk aku meninggalkannya.
“ Rianti mau ke kantin ?” ucap rika teman sebangku ku. “ ga ah,
males jajan” jawabku dengan wajah malas “ aah bilang aja lagi hemat, soalnya
lagi nabung buat beli baju kan? “ejek rika, aku tertawa dan mencubit lengannya
pertanda bahwa apa yang dikatakan rika benar adanya.
Aku duduk di tangga dekat kelasku
bersama rika, dan tiba-tiba aku melihat lelaki itu, lelaki yang mempunyai
senyum manis dan dia juga yang tadi bertabrakan denganku ketika aku buru-buru
untuk masuk kelas, tak ku sadari aku terdiam dalam lamunan dan tiba-tiba rika
mengagetkanku “ heh rianti, liatin siapa sih loe? Sampe ga ngedip itu mata
sambil senyum-senyum lagi, lo masih waras kan ti” ? “ hah, loe kira gue udah
gila apa? Ya masih waras lah “ jawabku dengan nada kesal “ terus loe dari tadi
ngeliatin siapa dong ?” tanya rika dengan rasa ingin tahu “ liatin siapa aja
juga boleh, Kepo banget sih loe” aku berlari sambil meninggalkan rika dan
kemudian rika mengejarku.
Bel pulang SMA Tunas bangsa telah
berbunyi, seluruh anak-anak kelas bersorak gembira, termasuk aku dan rika, “Ka,
mau pulang bareng?” ajakku “ sebenernya sih gue mau banget pulang sama temen
gue yang cantik dan baik hati ini, tapi gue hari ini dijemput, jadi ga bisa
pulang bareng deh, maaf yah? “ “ ok, fine.. emang mau dijemput sama siapa sih
kamu?” tanyaku, “ siapa aja juga boleh, kepo banget sih kamu sayang” jawab rika dengan nada mempermainkanku,aku manyun dan
lekas pergi meninggalkan rika.
Sesampainya di rumah, aku membuka
Laptopku untuk mengerjakan tugas namun aku terfikir oleh lelaki yang tadi
bertabrakan denganku, lelaki yang berparas tampan dan mempunyai senyum manis “
siapa yah dia? Ko dia bisa ganteng banget yah, senyumnya manis, tutur katanya
sopan pula, aah aku pengen tau dia lebih deket”..
Gumamku di dalam kamar.
***
Keesokan harinya aku berangkat sekolah dengan Riska, dan
sesampainya di kelas X2 riska masuk kelas dan aku melanjutkan perjalananku
menuju kelasku tercinta X7. Tiba-tiba ketika aku masuk kelas ada kaka-kaka yang
sedang mengumumkan sesuatu di kelasku, iyah salah satu dari mereka adalah
lelaki tampan yang aku puja-puja, baru sebentar aku melihat lelaki tampan itu
dia sudah harus keluar dari ruangan kelasku , dan karena penasaran aku bertanya
kepada Indri teman sekelasku “Ndri tadi kaka-kaka itu ngasih pengumuman apa
sih, terus kaka yang tadi pake jaket abu kamu tau ga namanya siapa?” ucapku
penuh tanya “ kaka-kaka itu ngumumin buat yang ikutan ekskul basket nanti
sepulang sekolah kumpul di aula, terus kaka yang pake jaket abu itu namanya ka
Radit” jawab Indri santai.Aku tersenyum bahagia karena sekarang aku sudah tau
siapa nama kaka itu. Bel masuk berbunyi dan aktifitas belajarpun dimulai,
suntuk dengan pelajaran hari ini tiba-tiba aku mendengar suara yang membuat
semua siswa bahagia, yaitu suara bel istirahat “horeee..” sorak gembira dari
anak-anak X7
Seperti biasa di jam istirahat aku duduk di tangga dekat kelasku,
namun sekarang aku duduk sendiri karena rika hari ini tidak sekolah dikarenakan
sakit. Dan tiba-tiba ada seorang lelaki duduk disampingku dan berkata “boleh
ikut duduk disini de?” tanya lelaki itu “ iya ka boleh” jawabku kikuk “ Ya
tuhan mimpi apa aku semalam, bisi duduk bareng kaka ganteng ini” bisikku dalam
hati. Lelaki itu mengawali percakapan denganku yang sedari tadi tak
henti-hentinya senyum-senyum sendiri “ Adek kelas apa ?” “aku ka, aku kelas X7
ka, kalau kaka?” aku balik bertanya “kelas XI Ipa 1 de, tau kan?” “ tau dong
ka, kelas XI Ipa 1 itu kan yang anak-anaknya keren-keren kan ka? Yang wali
kelasnya pa ahmad ?” jawabku dengan sok tahu dan percaya diri, kemudian kaka
itu tersenyum dan berkata “ bukan ade kelas XI Ipa 1 itu wali kelasnya Bu Ina,
bukan pa Ahmad “ Dengan seketika muka ku berubah menjadi merah bagaikan tomat
busuk “ hehe, aku salah yah ka.. hehe ” lelaki itu hanya menunjukan senyum
manis dengan lesung pipitnya melihat tingkahku “oh iya de kita belum kenalan,
nama kaka Radit. Nama ade siapa ?” “nama aku Rianti ka” sambil menjabat
tangannya, tiba-tiba “eh dit loe disini, kirain dimana dari tadi gue nyariin eh
loe malah disini godain ade kelas “ Ucap teman ka radit sambil mengajak ka
radit untuk pergi “Dah, de Rianti sampe jumpa lagi “ ucap ka radit sebelum dia
pergi meninggalkanku, aku hanya tersenyum dan ingin berteriak “ Aku suka ka
Radit”..
***
Hari terus bergulir, Hubunganku dan ka Radit semakin dekat namun
sampai saat ini ka radit belum juga mengungkapkan perasaannya, “kriiing...”
suara alarmku berbunyi “ wah, gue kesiangan lagi, mampus dah mana ada ulangan
kimia lagi” aku menggerutu.
Hari ini aku ke sekolah diantarkan
oleh papah, karena tidak memungkinkan jika sudah sesiang ini aku harus pergi ke
sekolah dengan menggunakan kendaraan umum, sesampainya di sekolah “ lho ko sepi
banget ya ini sekolah, kaya kuburan gini?, wah jangan-jangan udah masuk lagi”
aku berlari menuju kelasku yang berada di lantai 2, aku memasuki ruangan dan
tiba-tiba “ Rianti, kamu kesiangan?” tanya wanita separuh baya dengan muka
sangarnya “hehe, iya bu, semalem itu saya begadang bu buat mempersiapkan ulangan
kimia ini” jelasku. “ aah jangan banyak alasan kamu, sekarang kamu tunggu di
luar sampai jam pelajaran saya selesai” “tapi bu, saya mau ikut ulangan, saya
mohon bu, izinkan saya ikut ulangan saya janji bu tidak akan mengulanginya lagi
“ aku mencoba memohon. “baiklah, karena saya hari ini sedang baik hati maka
saya akan memperbolehkan kamu ikut ulangan, tapi dengan satu syarat yaitu
sepulang sekolah kamu bersihkan toilet yang ada di sekolah ini, mengerti !!”
bentak ibu guru galak itu “ baiklah bu, mau gimana lagi” jawabku pasrah.
Bel
pulang telah berbunyi, semua siswa bersorak gembira tapi tidak dengan aku. Aku
yang tidak boleh pulang karena harus membersihkan toilet. “Hey ti gue balik
duluan yah, bersihin toiletnya yang bersih yah? Pokonya sampe cling deh tu
toilet, good luck oke..” ejek ikbal, ketua murid kelasku.
Saat aku sedang membersihkan toilet,
tiba-tiba ada sesuatu yang menyentuh pundaku dan saat aku tengok ke belakang “
Ka radit..!!! aku kira siapa, ngagetin aja nih kaka” omelku dengan muka
manja “oh jadi ade kecilku ini kaget
yah? Maafin kaka yah ade.:) kamu ngapain bersihin toilet disini, rajin amat
atau kamu lagi di hukum?” “hehe iya ka, aku lagi di hukum” jawabku malu.. “
beeuh ade kaka ko di hukum mulu yah? Pasti kasusnya sama kesiangan lagi,
makanya tidurnya jangan kemaleman. Sini kaka bantuin bersihin toiletnya?” “
aduh ka, ga usah ka, nanti kaka kecapean lagi” “gapapa ko de” ka Radit
tersenyum sambil mengusap kepalaku “ ya ampun, ka radit baik banget sih, kapan
yah ka radit jadi pacar gue? Hemm ngarep deh gue kayanya..” batinku.
***
Udah
seminggu lebih aku ga komunikasi sama ka Radit, mungkin dia sibuk atau apalah
aku pun tak tau, soalnya sms aku ga pernah di bales, aku yang sms aja ga di
bales mana mungkin ka radit sms aku duluan, sempat BT aku di buatnya..:(
Weekend hari ini aku habiskan untuk
bersantai-santai ria di kamarku, jam menunjukan pukul 01 siang namun aku belum
juga mandi, inilah kebiasaanku di weekend ini atau faktor aku yang ga pernah
mandi yang membuat ka radit menjauh dari aku? Yah, mungkin..-_-
Saat sedang asyik-asyiknya membaca
novel tiba-tiba hp ku berbunyi tanda ada pesan masuk, betapa kagetnya aku
ketika aku tahu ternyata ka radit yang mengirimiku pesan, “ Rianti, hari ini
sibuk ga? Kalau ada waktu bisa kan anter kaka ke toko buku?” isi pesan dari ka
radit, dengan sigap aku mengetik huruf demi huruf dengan kedua ibu jariku,
hingga akhirnya terangkai kata-kata “ Iya ka bisa, mau jam berapa..? J “ ku kirim pesan itu kepada ka radit
dan tak lama kemudian, “jam 3 ya de, nanti kaka jemput ke rumah J “ tanpa membuang waktu sedikitpun,
aku langsung bergegas menuju kamar mandi dan mungkin aku akan mandi 7 kembang 7
rupa agar ka radit menjadi tertarik kepadaku..
Aku telah siap dan waktu pun sudah
menunjukan jam 3 sore, kemudian terdengar suara sepeda motor berhenti tepat di depan rumahku, aku membuka
pintu dan “hay de, udah siap” tanya ka radit “ udah ka, langsung berangkat aja
yu ka” ajakku “ iya de, ayo. Kamu ko cantik banget hari ini” ka radit memujiku,
dan aku hanya tertunduk malu.. J sesampainya di toko buku “ de tolong cariin novel tentang cinta
yang kebanyakan disukai wanita yah” “ emang buat siapa sih ka novelnya? Ko kaya
yang khusus dan spesial gitu?” “ nanti juga ade tau ko” jawab ka radit sambil
pergi meninggalkanku sendirian memilih novel.
“ka, aku dapet, ini novel bagus banget, semua cewe pasti seneng banget
kalau di kasih novel ini” ucapku dengan gembira “ iya yah de? ya udah kaka mau beli yang ini deh.
Makasih ya ade kecil udah bantu kaka, kamu baik deh” rayu ka Radit sambil
mengacak-ngacak rambutku.
Hari ini aku sangat lelah, dan besok aku harus mengawali aktifitasku di
sekolah untuk belajar namun sebelum tidur aku sempat berfikir “ ka radit beli
novel itu buat siapa yah? Atau itu novel buat aku yah makanya ka radit minta
anter ke aku secara tidak langsung berarti ka radit ingin aku memilih yang aku
inginkan sendiri, tapi apa mungkin? Secara kan aku sama ka radit belum kenal lama,
sebulan pun belum ada, tapi bisa aja sih kan cinta itu datengnya ga
diduga-duga, amin deh” aku berharap terlebih dahulu sebelum mataku mulai
terpejam.
***
Setelah
upacara selesai dilaksanakan, aku masuk kelas dan seperti biasa ada waktu 15
menit untuk para siswa beristirahat setelah upacara bendera, aku mencari rika
di sekitar kelas, namun batang hidungnya tak keliatan.”kemana ya tu anak?
Jarang banget pergi ga bilang-bilang sama gue” gumamku dan hingga akhirnya aku
putuskan untuk pergi ke kantin sendirian, saat aku sudah sampai kantin “ hey ka,
loe ko kesini ga ngajak-ngajak sih?” ketika aku hendak mengeluarkan ocehanku
kepada rika tiba-tiba pandanganku tertuju pada seorang lelaki yang sedang duduk
berhadapan dengan Rika “ka Radit ko disini juga, sama rika lagi?” tanyaku pada
ka radit, kemudian ka radit menjawab dengan tenang “oh iya ti, nih kaka mau
ngenalin cewe kaka sama kamu, dia temen sebangku kamu kan, kalian pasti udah
saling kenal, iya kan?” “Apa,? Terus novel itu buat Rika gitu?” “ya iyalah de,
buat siapa lagi” jawab ka radit tenang tanpa perasaan bersalah. Aku pergi
meninggalkan mereka sambil berkata “ selamat yah buat kalian berdua” aku lalu
pergi dengan luka yang sangat mendalam dan airmata yang hampir menetes. Rasanya
liat cowo yang kita suka jadian sama sahabat kita itu kaya ditusuk jarum,
periiih dan nyesek banget.. L tapi mungkin ini salahku juga, aku sama ka radit belum kenal
lama, aku terlalu bodoh karena terlalu singkat dan mencintai ka radit.. L sekarang aku tersadar, ka radit itu
untuk rika bukan untukku. Sepertinya untuk kedepannya ketika aku menyukai
lelaki lain aku harus mempunyai waktu yang lama untuk saling mengenal supaya
kejadian ini tak terulang kembali.. J
panjang amat -_-
ReplyDeletengetik sendiri?
ReplyDelete